Saturday, October 28, 2017

KARDIOTONIK ADALAH ?

KARDIOTONIK





Kardiotonik obat yang memperkuat kinerja jantung, digunakan pada gangguan dekompensasi jantung, jenis obatnya bersifat individual. Maka penggatian obat harus atas nasehat dokter. Contohnya : (digitoxin, digoxin, folia digitalis, lenatoside C) Digitalis mempunyai kekuatan terhadap jantung yang melebihi obat lainnya. Digitalis yang sering digunakan berasal dari daun digitalis purpurea, tetapi biji dan daun tanaman digitalis jenis lain juga berisi zat aktif.

Digitalis merupakan glikosida yang terdiri atas steroid, cincin lakton, dan beberapa molekul heksosa. Rumus bangun dari prototip glikosida jantung, digoksin. Hubungan steroid dengan cincin lakton dinamai aglikon (genin) yang merupakan gugus aktif, sedangkan 1-4 gugus gula yang terikat pada aglikon menentukan kelarutan glikosida tersebut dalam air dan lemak.

Sifat farmakodinamik utama digitalis adalah inotropik positif, yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium. Pada penderita yang mengalami gangguan fungsi sistolik. Efek inotropik positif ini akan menyebabkan peningkatan curah jantung sehingga tekanan vena berkurang, ukuran jantung mengecil, dan refleks takikardia yang merupakan kompensasi jantung diperlambat.

Digitalis juga menyebabkan perlambatan denyut ventrikel pada fibrilasi dan flutter atrium, dan pada kadar toksik menimbulkan disritmia.
Digitalis juga bekerja langsung pda otot polos pembuluh darah, selain itu efeknya pada jaringan saraf mempengaruhi secara tidak langsung aktivitas mekanik dan listrik jantung serta resistensi dan daya tampung pembuluh darah.

PENGGOLONGAN OBAT

  • Glikosid Jantung (digoksin, metildigoksin, dan digitoksin)
  • Dopaminergika (dopamin, ibopamin, dan dobutamin)
  • Penghambat fosfodiesterase (amrinom dan milrinon)
MEKANISME KERJA
 
1. Glikosida Jantung
Glikosida jantung berikatan secara reversibel pada membran sel dari sel-sel jantung. Oleh karena itu, terjadi hambatan terhadap (Na+/K+) -ATPase, yang membawa ion Na+ keluar sel dan ion K+ kedalam sel => akibatnya terjadi kenaikan kadar Na= intraseluler.

2. Dopamin
Menstimulasi reseptor adrenergik dan dopamienergik, dosis yang lebih rendah terutama menstimulasi dopaminenergik dan menghasilkan vasodilatasi renal dan mesenterik, dosis yang lebih tinggi menstimulasi dopaminergik dan beta 1-adrenergik dan menyebabkan stimulasi jantung dan vasodilatasi renal, dosis besar menstimulasi reseptor alfa-adrenergik.

3. Penghambat Fosfodiesterase
Penghambatan fosfodieterase yang menguraikan cAMP (fosfodieterase 3) di sel-sel otot jantung dan sel-sel otot polos pembuluh darah sehingga pada sel-sel miokard : peningkatan konsentrasi cAMP intrasesuler => kenaikan liran masuk Ca2+ => pembebasan Ca2+ intraseluler bertambah banyak => efek inotrop dan kronotop positif => kenaikan volume sekuncup dan volume menit jantung.

EFEK SAMPING OBAT
  • Glikosida jantung : gangguan lambung-usus, mual muntah, diare dan nyeri perut.
  • Dopaminergika     : Nyeri kepala, gangguan ritme, muntah dan rasa sesak, debar jantung, takikardia, gangguan lambung-usus, pusing, hipotensi dan hipertensi.
  • Penghambat fosfodieterase : Gangguan lambung-usus, demam, Hipotensi dn aritmia
INDIKASI OBAT
  • Digoksin : Payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan fitter atrium.
  • Dobutamin : Obat inotropik untuk membantu pengobatan jangka pendek pada individu dengan dekompenssi jantung karena tekanan kontraktilisasi yang disebabkan oleh penyakit jantung organik atau bedah jantung.
OBAT YANG UMUM DIGUNAKAN

Glikosida Jantung
  • Digoksin
  • Fargoksin
  • Lanoxin
Dopaminergika
  • Dobutamine
  • Dopamin
  • Doburan
Penghambat fosfodiesterase

0 comments:

Post a Comment