Tuesday, November 7, 2017

DEFINISI ADRENERGIK DAN PENGGOLONGAN OBATNYA

ADRENERGIK



Adrenergik adalah senyawa yang mempunyai kerja yang mirip dengan kerja saraf simpatis jika dirangsang/sama seperti adrenalin dan non adrenalin. Obat ini disebut obat adrenergik karena efek yang ditimbulkannya mirip efek neurotransmitter nolepinetrin/simpatik (dikenal juga sebagai obat nonadrenergik dan adrenergik/simpatik/simpatomimetik).

Obat adrenergik disebut juga obat simpatomimetik, adalah golongan obat yang mempengaruhi kerja sistem saraf otonom. Obat-obatan adrenergik merangsang pelepasan adrenalin atau nonadrenalin dari ujung sel saraf yang sedang terangsang.

Obat adrenergik ini selain digunakan untuk mengobati asma, syok, dan henti jantung, juga berguna untuk melonggarkan sumatan hidung, menekan nafsu makan, dan mengurangi efek penyakit alergik.

RESERTOR ALFA (α) DAN BETA (β)

Adrenergik dapat dibagi dalam dua kelompok menurut titik kerjanya dari sel-sel efektor dari organ ujung, yakni reseptor α dan dalam reseptor β. Perbedaan antara kedua jenis reseptor didasarkan atas kepekaannya bagi adrenalin, nonadrenalin (Na), dan isoprenalin. Reseptor-α lebih peka bagi Na, sedangkan reseptor-β lebih sensitif bagi isoprenlin.

Lokasi reseptor ini umumnya adalah sebagai berikut :
  • α-1 dan β-1 : Post sinaptis artinya lewat sinaps di organ efektor.
  • α-2 dan β-2 : Presinaptis dan ekstraksi-naptis yaitu dimuka sinaps atau diluarnya antara lain dikulit, otak, rahim dn pelat-pelat darah.
PENGGOLONGAN OBAT
Adrenergik dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu : 

Obat Adrenergik bekerja langsung
Terikat pada reseptor adrenergik tanpa berinteraksi dengan neuron presinaptik. Reseptor yang diaktifkan ini mengawali sintesis pembawa pesan kedua dan menimbulkan sinyal di dalam sel. Bekerja langsung terhadap reseptor dari organ tujuan.

Obat Adrenergik bekerja langsung
Noradrenalin disintesa dan disimpan di ujung-ujung saraf adrenergis dan dapat dibebaskan dari depotnya dengan jalan merangsang saraf yang bersangkutan, dan dapat pula dengn perantara obat.

1. Golongan Katekolamin : Epineprin, norepinefrin, isoproterenol, dopamin, debutamin dan sebagainnya.
Agonis berefek langsung terikat pada reseptor adrenergik tanpa berinterksi dengan neuron presinaptik. Obat yang bergabung dengan kelompok ini banyak digunakan di klinik.

2. Golongan nonkatekolamin : amfetamin, metamfetamin, fenilpropnolamin, metaproterenol, terbutalin dan efedrin.
Agonis adrenergik berefek tidak langsung menyebabkan pelepasan norepinefrin dari ujung presinaptik. Obat-obatan ini memperkuat efek norepinefrin endogen, tetapi tidak langsung mempengaruhi reseptor pasca sinaptik.

3, Golongan Campuran : Efedrin, Fenilpropanolamin.
Adrenergik yang berefek campuran dapat menimbulkan efek melaui pengaktifan adrenoreseptor dan melepaskan katekolamin dari tempat penyimpan/menghambat pemasukan katekolamin.

OBAT ADRENERGIK

Epinefrin
Mekanisme kerja : Epinefrin mempercepat konduksi sepanjang jaringan konduksi, mulai dari atrium ke nodus atrioventrikuler.

Indikasi : Terutama sebagai analepticum, yakni obat stimulan jantung yang aktif sekali pada keadaan darurat, seperti kolaps, shock, analfilaktis/jantung berhenti. Obat ini sangat efektif pada serangan asma akut, tetapi harus sebagai injeksi, karena peroral diuraikan oleh getah lambung.

Efek Samping : Pemberian epinefrin dapat menimbulkan gejala seperti gelisah, nyeri kepala berdenyut. gejala-gejala ini dapat mereda dengan cepat setelah istirahat.


Norepinefrin
Mekanisme kerja : NE bekerja terutama pada reseptor alfa. Tetapi efeknya masih sedikit lebih lemah dibandingkan dengan epinefrin. Infus NE pada manusia menimbulkan tekanan distolic, tekanan sistolik, dan biasanya juga tekanan nadi. Resistensi perifer meningkat sehingga aliran darah melalui ginjal, hati dan juga otot rangka juga berkurang.

Indikasi : Pengobatan pada pasien shock atau sebagai obat tambahan pada injeksi anestetika lokal.

Efek Samping : Khwatir, sukar bernafas, denyut jantung yang lambat tetapi kuat, dan nyeri kepala selintas.


Isoproterenol
Mekanisme Kerja : Infus isoproterenol pada manusia menurunkan resistensi perifer, terutama pada otot rangka, tetapu juga pada ginjal sehingga tekanan distolic menurun. Isoproterenol melalui aktivitas reseptor beta 2, menimbulkan relaksasi hampir semua jenis otot polos.

Indiksi : Digunakan pada kejang bronchi (asma) dan sebagai stimulant sirkulasi darah.

Efek Samping : Nyeri kepala dan muka merah. Kadang-kadang terjadi aritmia dan serangan angina, terutama pada pasien dengan penyakit arteri koroner.


Dopamin
Mekanisme Kerja : Mempunyai kerja langsung pada reseptor dopaminergik dan adrenergik, dan juga melepaskan NE endogen. Pada kadar rendah dopamin bekerja pada reseptor dopaminergik di pembuluh darah, terutama ginjal dan pembuluh darah koroner.

Indikasi : Pengobatan pada pasien syok dan hipovolemia

Efek Samping : Dosis berlebih dapat menimbulkan efek adrenergik yang berlebihan selama infuse dopamine dapat terjadi mual, muntah, nyeri dada, nyeri kepala dan hipertensi.




1 comment: